bercengkrama mencipta kecerahan yang menyelimuti bumi
Dedaunan kuning menari-nari riang mengiringi desiran sejuk
angin yang lewat sesekali.
Hamparan putih awan layak berkejaran kesana kemari
menikmati kesempatan memiliki langit biru yang jarang
terlihat belakangan ini,
memiliki langit biru sebagai latar untuk dihiasi.
Semakin erat langit bercengkrama dengan mentari
memancarkan sinar yang kadang begitu terik, yang dikulit terasa menyelekit.
Tercium sekelibat harum buah persik,
terdengar pula dentingan pisau dan garpu yang berisik.
Lalu langit mulai gelap.. dan turun hujan rintik
Menandakan akhir kencan matahari dan langit.
Setidaknya untuk sore ini…
(Dago, 2 Januari 2013)