Sunday, October 21, 2012

Lelaki Bermata Sendu

Lelaki bermata sendu, duduk diam termangu.
Entah berapa lama ia telah menunggu
entah harus berapa lama lagi ia akan menunggu.
Menunggu kembalinya kekasih hati
yang pergi membawa seluruh hatinya,
utuh. .
Utuh diberikan Lelaki bermata sendu itu.
Tulus, untuk kekasih hatinya,
Sang Gadis Matahari.
Yang pergi membawa sinarnya,
meninggalkan Lelaki bermata sendu dalam kegelapan
Gelap yang pekat, abadi, dan dingin..

Lelaki bermata sendu,
dengan penuh harap menanti kembalinya sang Gadis Matahari
Kembali dengan sinarnya,
kembali dengan hatinya,
kembali dengan kesiapannya untuk menghangati si Lelaki bermata sendu. . .
Hanya dia.


18 Oktober 2012

Wednesday, October 10, 2012

Rinduku

Rinduku pada bintang, dikala pagi menjelang
Rinduku pada birunya langit, dikala bulan terang menerangi malam
Rindu, yang tak dapat disampaikan. .
Kucoba bernyanyi megutarakan rasaku,
walau yang terdengar hanya nada-nada sendu
Kurayu bintang untuk menari,
namun ia menjauh menghindar
Tak berani ku coba warnai gelap malam dengan biru langitku,
takut.
Takut ia semakin memudar..
Rinduku pada hangatnya sinar mentari ketika ku terlelap,
Rinduku pada sejuknya embun pagi hari. .

Pelukis Langit

Izinkan aku melukiskan semburat awan pada biru langit pagi
biar mereka cerah mewarnai,
mengiringi langkahmu yang tak pasti.
Biarkanku memerahkan langit senja
hingga mereka dapat menghangatkan,
seiring datangnya angin malam..
Pintalah aku menerangi langit malam dengan bintang
supaya mereka dapat menuntunmu.
Memang langit kan selalu menyertai,
diam sendiri.
Tapi tak akan kubiarkan langit kosong,
sendiri menyelimuti bumi.
Aku memang tidaklah seindah mentari maupun bumi,
namun biarkanku menjadi pelukis langit
yang senantiasa dapat menemani dan mengindahkannya. . .


27 September 2012