Wednesday, March 13, 2013

Malaikat Bersayap Patah

Langit tetiba kelabu, mengiringi kesedihan malaikat
sang malaikat bersayap patah.
Sayap megahnya yang biasa menyelimuti bumi dengan cerah warnanya
yang biasa menghangatkan bumi dengan kilaunya.
Kini sayap itu patah, meninggalkan bumi gelap gulita..

Dan manusia tertinggal dalam gelap yang mencekam, dalam dingin yang menusuk.
Mereka bertanya pada tuhan mereka,
"akankah Kau biarkan kami sendiri dalam gelap ini? Kan kau biarkankah kami mati karena dingin ini?"
Tuhan lalu menjawab,
"Tak hanya satu malaikat kucipta, walau hanya satu yang nantinya abadi mengiringi dunia. Bila kini hanya gelap dan dingin tersisa, toh nantinya kau akan lebih menghargai malaikat yang datang selanjutnya"

Manusia pun girang menunggu
menunggu hangat dan terang dari malaikat lainnya, malaikat dengan sayap megah yg utuh..
Yang sanggup mengiringi mereka hingga akhir dunia.
Dan disitu, di pojok semesta itu, terduduk malaikat bersayap patah.
Yang dilupakan oleh dunia karena tak lagi sanggup bersinar,
yang bahkan diabaikan oleh tuhannya
yang menciptanya dengan sayap yang lemah.
Disitu ia duduk,
berharap seorang saja akan menghampiri, dan mengajaknya bicara..

(Bandung, 13 Maret 2013)