Thursday, June 14, 2012

Aku Ada Di Hadapanmu, Maira.. (Part 1)

Maira berlari cepat ke kamarnya. Ia tak ingin seisi rumahnya melihat ia menangis. Ia pun melempar tubuh mungilnya ke atas kasur dan terisak. Air matanya berjatuhan tiada henti. Semalaman Maira tak berhenti menangis. Akhirnya ketika fajar mulai tiba, ia pun tertidur karena lelah..

•••

Hari itu hari Minggu. Sudah lewat pukul dua siang, tapi Krisna tak kunjung mendapat kabar dari sahabatnya, Maira. Biasanya, gadis mungil dengan rambut hitam legam yang panjang itu selalu meminta Krisna untuk menemaninya berjalan-jalan pada hari Minggu, atau sekedar memintanya datang ke rumah. Karena penasaran dan khawatir, lelaki berwajah manis itu pun beranjak ke rumah Maira.

"Maira nya ada, Tante?" Tanyanya sopan pada ibu Maira yang membukakan pintu.

"Lho nak Krisna, tumben jam segini baru datang ke rumah.. Ayo masuk, masuk. Maira sejak semalam tidak mau keluar kamar, dia juga belum makan seharian. Coba kamu bujuk dia ya," ujar wanita paruh baya yang masih terlihat cantik persis seperti putrinya itu.

Krisna pun menuju kamar Maira. Mereka sudah saling mengenal sejak 5 tahun yang lalu, ketika mereka baru sama-sama masuk ke Sekolah Menengah Pertama. Sejak saat itu pula, Maira tidak bisa lepas dari sisinya. Sejak itu juga, ia menjadi sahabat sekaligus penjaga Maira. Dan sejak saat itu pula lah, Krisna jatuh cinta padanya.

"Mai, ini aku. Aku masuk yaa.."
Begitu melihat Maira, hati Krisna terasa seperti tercabik-cabik. Matanya merah dan berair, wajahnya pun nampak muram. 'Lelaki mana lagi yang tega menyakit malaikat ku?!' Ujar Krisna dalam hati.

Namun Krisna mencoba menenangkan hatinya, lalu perlahan ia bertanya kepada Maira, "Kamu kenapa Mai? Cerita ya"

"Aku putus sama Anton, Kris! Katanya aku ini ngga sesuai sama harapannya! Cuma cewek manja ngga berotak, cantik pun engga!" Jawab Maira emosi sambil menahan tangis. Sakit hati Krisna mendengarnya.

Ya, Maira memang manja, tapi dia tidak pernah dan tidak mau menyusahkan orang lain, kecuali Krisna. Dan Maira adalah gadis tercantik yang pernah ia lihat..terutama ketika Maira tersenyum. Bibir mungilnya akan merekah di wajahnya yang bulat, dihiasi rambut hitam panjang yang lurus, serta matanya yang bulat yang selalu mampu mebuat hati Krisna luluh.

"Mai, aku kan sudah pernah bilang, Anton itu playboy. Tapi kamu tidak mau dengar.. Jangan didengarkan apa yang ia bilang, itu hanya alasan yang ia cari-cari supaya ia bisa memutuskanmu untuk wanita lain. Tapi bukan berarti wanita itu lebih baik dari kamu. Anton itu seperti anak kecil, yang selalu lebih tertarik kepada mainan baru meskipun mainan yang ia punya jauh lebih baik." Sebisa mungkin Krisna merangkai kata-kata yang bisa dimengerti Maira dan tidak menyakiti hatinya. Maira mulai berhenti menangis, dan mendengarkan Krisna dengan seksama seperti seorang anak kecil yang tengah mendengarkan nasihat ayahnya.

"Kamu itu cantik, Mai, sangat cantik. Bukan hanya wajahmu, tapi juga jiwamu. Ingatlah itu. Kesalahanmu hanyalah mudah salah menilai laki-laki, dan selalu jatuh cinta pada lelaki yang salah.. Sekarang usap air matamu, dan tunjukkan betapa cantiknya kamu."

"Kamu benar Kris! Aku saja yang terlalu mudah jatuh cinta sebelum mengetahui seperti apa lelaki itu sebenarnya. Mulai sekarang, aku akan lebih hati-hati lagi memilih pacar!" Jawab Maira bersemangat.

Sedikit sedih perasaan Krisna yang masih juga tidak dianggap sebagai 'laki-laki' dimata Maira. Namun melihat Maira sudah bisa kembali tersenyum, Krisna sudah sangat bahagia.

"Sekarang, kamu mandi yaa! Kita pergi ke kafe favoritmu, kita makan cheesecake, apa saja yang kamu mau, aku yang traktir. Bagaimana?"

"Horeeee!" Teriak Maira kegirangan. Ia pun berlarian ke kamar mandi. Krisna tersenyum simpul melihatnya. Malaikatnya yang rapuh, dan hanya dirinyalah yang mampu membuat Maira kembali tersenyum dalam keadaan apapun. Menyadari hal itu, sudah cukup membuatnya bahagia..

(Bersambung)

No comments:

Post a Comment