Saturday, August 31, 2019

Fase Biru: Pandangan dari Balik Jendela

Dari balik jendela ku memandang
pemandangan yan paling memukau yang pernah kutemui
Terpana ku oleh sinarnya
tercengang oleh keindahanya
Begitu mempesona, begitu menyilaukan,
begitu sempurnanya.

Namun tak berani ku menghampiri
berat kaki ini melangkah ke arahnya
Takut ku nodai warnanya,
takut bayangku kan gelapkan cahayanya

Tapi sungguh hati ingin berlari kesana
mendekap erat di pelukannya
tenggelam didalam kehangatannya.

Mungkinkah ku harus beranikan diri
demi sesekali merasakan kehangatan
ditengah dinginnya dunia ini?
Mungkinkah ku harus korbankan ia
demi sedikit bayangku terang oleh sinarnya?

Mungkin saja ku harus. . . .
tapi mungkin disini akan lebih baik untuk semua
Mungkin, ku memang seharusnya jaga indahnya.
Toh aku pun sudah terbiasa
tenggelam dalam gelap dan sunyi sendiri disini

Mungkin ku lebih baik diam saja,
memandangnya dari balik jendela
Dan berharap suatu saat doa ini didengarnya
Berharap,
ia pun mendoakan hal yang sama


(Bandung, 23 Agustus 2019)

No comments:

Post a Comment