Friday, May 17, 2013

Yang Tak Bernama


Kita memang sepasang kekasih.
Tapi kita tidak 'pacaran', seperti banyak tebakan orang. Kita menolak untuk dibilang 'pacaran'  sebuah status yang dibuat masyarakat untuk sepasang insan manusia yang saling menyayangi dan memutuskan untuk saling berbagi.
Memang, nyatanya kita sedang saling berbagi...berbagi sedikit demi sedikit waktu yang ada di hidup kita, berbagi kisah dan menjalin cerita bersama, berjalan berdampingan, walau dalam jalur yang berbeda.
Ya, kita memang sepasang kekasih..

Kenapa kita begitu keras menolak dikatakan 'pacaran'?
Kamu dengan alasanmu, aku dengan alasanku.
Aku yang ingin belajar memberi, tanpa sedikitpun meminta.
Bahkan, tanpa sedikitpun berharap.
Aku yang sedang mempelajari, apa sesungguhnya 'cinta tanpa karena''Pacar' ku atau bukan, ketika aku mencintamu, aku tak butuh alasan.. dan aku tak butuh alasan juga untuk tetap mencintamu dan mencurahkan segala kasih sayang ini.
Aku tak butuh alasan. Dan tak ingin pula alasan itu muncul tanpa disengaja.
Karena menurut pengalamanku yang 'berpacaran' bertahun-tahun sebelum kita bersama, status 'pacar' itu justru memunculkan terlalu banyak alasan untuk memberi, dan mengharapkan timbal-balik.
Aku tak mau seperti itu (lagi)..
Aku mau tulus menyayangimu, tak peduli status kita, bahkan aku akan tetap menyayangimu meski kamu anggap aku tak ada.

Dan kamu tak ingin terikat. Sama seperti aku yang tak mau diikat.
Kita tak ingin diatur bagaimana cara kita saling menyayangi.
Ada yang bilang kita ini takut komitmen.. tapi mereka tidak tahu, kita pun saat ini masing-masing sedang menjalani sebuah komitmen.
Kamu dengan komitmenmu dengan rasamu,
dan aku dengan komitmenku dengan rasaku..
Kita akhirnya saling mengikat dengan satu yang begitu kita senangi, kebebasan.

Aku bebas menyayangimu dengan caraku.
Kamu pun bebas menyayangiku dengan caramu.
Berjalan ke arah yang sama, akhirnya kita sepakat untuk berjalan berdampingan, meski kita tetap berada di jalur yang berbeda.
Dan meski kita tak tahu dimana persimpangan yang akan memisahkan kita..

Kita memang sepasang kekasih. Kita adalah life partner. Pasangan hidup. Karena saat ini, detik ini di hidupku, kamu menemaniku. Dan saat ini, detik ini, aku pun mengisi hidupmu.
Tapi kita tidak 'pacaran'. Kita menolak disebut 'pacaran'.

Lalu apa namanya hubungan ini?
Ah, menurutku manusia belum sanggup berikan hubungan ini nama...apa perlunya pula sebuah nama?
Toh kita menikmati menjalaninya.
Toh kita tetap saling mencinta.
Dan toh, kesepakatan itu tetap kekal detik ini...

(Bandung, 17 Mei 2013)

No comments:

Post a Comment