Saturday, December 15, 2012

Akhir Sebuah Cerita Cinta

Telah lama cerita cinta itu kami jalin, telah lama hubungan itu kami rajut.. namun layaknya semua cerita, kami pun sampai pada ujungnya, beberapa bulan yang lalu.

Lima tahun lima bulan sebelas hari.
Selama itu kami bersama, menjalani hidup berdampingan, saling mengasihi. Dulu, kupikir ini adalah cerita yang hanya akan diakhiri oleh kematian. Cinta yang akan aku bawa sampai mati. Dulu, ketika aku masih naif, ketika aku begitu jumawa akan kemampuanku mencintai.

Kata demi kata, tindakan demi tindakan, hari demi hari. Begitu banyak kesalahan yang kami lakukan, yang merusak perasaan di hati ini diam-diam, tanpa aku sadari.. yaa, kesalahan yang membunuh cintaku untuknya. Aku tak menyalahkannya, tak akan pernah. Karena aku pun bersalah dalam hal ini, aku pun turut membantu membunuh perasaanku sendiri secara perlahan. Namun tanpa kami sadari..

Hingga akhirnya, hal demi hal yang kami lalui di akhir cerita ini, menyadarkanku tentang keadaan hatiku. Hati yang sebelumnya menyerukan namanya setiap saat, kini telah tiada. Binasa. Dan kami pun perlahan menyadari, cerita ini hampir sampai pada ujungnya. Tak peduli apapun yang kami lakukan untuk memperbaiki keadaan ini, untuk menghidupkan kembali hati penuh cinta untuknya yang telah mati ini, semua tak mampu mengubahnya.

Ya, hati untuknya itu telah mati... karena kami sendiri.
Dan yang telah mati, tak akan bisa dihidupkan kembali, setidaknya mungkin untuk saat ini.

Namun aku sangat bersyukur pada Tuhan, telah memberikan kami kesempatan untuk menciptakan cerita cinta yang begitu panjang dan indah ini. Aku bersyukur pada Tuhan, aku diberi kesempatan untuk mencintai sedalam itu. Aku juga bersyukur pada Tuhan, karena kami telah diberi jalan yang terbaik untuk kami masing-masing. Ya, masing-masing, bukan berdampingan lagi.

Dan, aku bersyukur kepada Tuhan untuk kamu, lelaki yang pernah mengisi hidupku sekian lama..
Lelaki yang dulu selalu ada disisiku, di baik dan buruk ku.
Maaf, jika aku bukan lagi sosok wanita yang dulu begitu kau puja, kau cinta. Tetapi aku yakin, suatu saat, yang terbaik untukmu akan datang..
Aku berharap Tuhan memberimu kekuatan dan keberkatan selalu, dan tak membiarkanmu merasakan setitikpun kesedihan. Karena kau adalah sosok yang telah membantu membentukku menjadi diriku yang sekarang. Diri yang kini dapat kubanggakan.

Berbahagialah, kekasih yang telah lalu..
Aku pernah amat mencintaimu, dan meski hati itu telah binasa, kau tetap salah satu lelaki luar biasa di mataku.

Ini... mungkin akhir dari sebuah cerita cinta.
Tapi yakinlah, ini hanyalah akhir sebuah chapter di hidup kita masing-masing. Jadi, mari kita melanjutkan kisah hidup kita masing-masing, meski kini tak lagi bersama.

Terima kasih! :)

No comments:

Post a Comment