Saturday, December 22, 2012

Malam Tujuhbelas Desember

Malam ini, di Tujuhbelas Desember
dihiasi sinar lampu remang-remang, ditengah keheningan ruangan kubus berpintu ini.
Kita berbaring, berdua. .bercinta dalam kesunyian.

Kau tatap lekat mataku dengan mata tajammu.
Kau sentuh wajahku, perlahan...
Kau pejamkan matamu, dan larut pada suasana. Menikmati setiap ujung jarimu menyentuh tiap titik di wajahku.
Aku pun pejamkan mataku, tenggelam dalam panas sentuhanmu.
Menikmati tiap detik, menikmati tiap belaian.

Perlahan kau sentuh bibirku dengan bibirmu
Lembut, hangat, basah...sungguh rasa yang memabukkan.
Dunia seakan berhenti berputar, jam tanganmu pun sunyi seperti berhenti berdetak.
Kecupan manis yang begitu panjang, hanya ditemani degup jantung kita yang tak mau melambat.

Lambat, semua terasa berjalan begitu lambat, tak seperti degup jantung ini.
Dapat kurasakan manis tiap senti dari bibirmu, geli dan tajam dari tiap helai kumismu, dan hangat dari tiap hembusan nafasmu..
Indah.

Perlahan kau jauhkan bibirmu dari bibirku yang seakan tak mau lepas.
Kau tatap lekat lagi mataku, dan perlahan kau bisikkan
"Sekali lagi, selamat ulang tahun, sayang.."
Setetes air mata keluar perlahan dari sudut mataku.
Air mata yang turut menikmati,
saat kita bercinta dalam kesunyian...


(17 Desember 2012, 22.15)

No comments:

Post a Comment